Baik itu analisis teknikal saham, maupun analisis fundamental, sebenarnya punya kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Namun bagi para trader dan investor perorangan (retail), setidaknya ada 5 alasan kenapa analisis teknikal lebih cocok digunakan.
Karena tujuan utama dari semua trader dan investor adalah mendapatkan profit. Entah itu mendapatkan profit dari capital gain, dari dividen, dari penjualan Warran dan Right Issue, maupun dari sumber-sumber yang lain.
Namun untuk mendapatkan profit tersebut, kita harus menjawab sejumlah pertanyaan terlebih dahulu. Pertanyaan-pertanyaan tersebut, yaitu: Saham apa yang bagus untuk dibeli? Kapan waktunya beli? Kapan waktunya jual?
Dulu waktu saya baru awal mulai bekerja di lingkungan Bursa Efek Indonesia, pertanyaan-pertanyaan tersebut juga selalu membayangi saya. Dan itu adalah pertanyaan yang selalu saya pikirkan, setiap hari!
Hingga akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan analisis teknikal, sebagai metode utama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
Sebenarnya dalam Alur dan Siklus Pergerakan Harga, seperti yang sempat kita bahas sekilas dalam tulisan 3 Prinsip Dasar Analisis Teknikal Saham, kedudukan Analisis Teknikal dan Fundamental sebenarnya sama saja. Karena keduanya punya fungsi dan peranannya masing-masing.
Namun untuk trader dan investor perorangan (retail) seperti kita, saya lebih menyarankan untuk menggunakan Analisis Teknikal daripada Fundamental.
Setidaknya terdapat 5 alasan yang mendasari rekomendasi ini, yaitu…
Kekuatan Analisis Teknikal Saham #1: Lebih Mudah dan Sederhana
Seperti yang sudah dijelaskan pada tulisan Analisis Teknikal dan Fundamental Saham: Mana Lebih Ampuh?, Analisis Fundamental terdiri dari 3 komponen utama, yaitu: Analisa Ekonomi Makro, Analisa Sektoral, dan Analisa Emiten. Dan ketiga-tiganya sama-sama penting dan harus dilakukan. Tidak boleh hanya salah satunya saja.
Namun masalahnya, melakukan ketiga analisa itu bukanlah perkara mudah. Apa lagi di Bursa Efek Indonesia terdapat lebih dari 700 saham. Dari 700 lebih saham tersebut, terbagi menjadi 12 sektor, 35 sub-sektor, 69 industri, dan 130 sub-industri.
Bagi trader dan investor perorangan (retail) seperti kita, yang punya pekerjaan utama dan rutinitas lain, melakukan analisa fundamental yang benar adalah tantangan tersendiri. Entah itu karena keterbatasan waktu, maupun keterbatasan kemampuan.
Sebaliknya, analisis teknikal jauh lebih mudah dan sederhana. Kalau tahu caranya, untuk menganalisis pergerakan satu saham, kita cuma perlu waktu beberapa menit saja. Tidak perlu sampai berjam-jam. Ini tentu jauh lebih cocok bagi kita yang sibuk, yang punya pekerjaan lain selain berinvestasi dan trading di Bursa Efek Indonesia!
Kekuatan Analisis Teknikal Saham #2: Lebih Praktis dan Efisien
Selain karena sulit dan rumit, sebenarnya masih ada lagi tantangan berikutnya bagi kita yang ingin melakukan analisa fundamental saham. Yaitu: Sulitnya mencari data dan informasi yang akurat.
Karena harus diakui, bahwa akses informasi di Indonesia memang belum setara dan belum merata. Tidak semua orang punya kesempatan yang sama untuk mendapatkan data dan informasi seputar ekonomi makro, statistik industri, dan laporan keuangan.
Bagi trader dan investor di Ibukota Jakarta, mencari data-data dan informasi jelas lebih mudah. Karena Jakarta adalah pusat perekonomian.
Di Jakarta ada perpustakaan BPS (Badan Pusat Statistik) yang sangat lengkap, ada perpustakaan Bursa Efek Indonesia, ada kantor Kadin (Kamar Dagang dan Industri), dan berbagai pusat informasi lainnya. Apa lagi semua emiten dan perusahaan, pasti punya kantor pusat (atau punya perwakilan) di Ibukota Jakarta.
Namun bagi trader dan investor yang berada di luar Ibukota Jakarta, apa lagi yang berada di luar Pulau Jawa, mendapatkan informasi tidaklah semudah itu. Bahkan boleh dibilang sangat sulit.
Kalau mencari data dan informasi saja sudah begitu susah dan sulit, bagaimana kita dapat melakukan analisa fundamental dengan benar?
Hal ini berbeda, jauh berkebalikan, dengan analisis teknikal. Data-data pergerakan harga dapat kita temukan dengan sangat mudah. Selama kita punya koneksi internet, kita tinggal buka website TradingView (atau website sejenisnya).
Semua data dan informasi yang kita perlukan sudah ada dalam genggaman, tersedia saat itu juga, dan langsung siap kita analisa. Sangat praktis dan efisien!
Kekuatan Analisis Teknikal Saham #3: Lebih Luas dan Aplikatif
Salah satu kelemahan analisa fundamental saham adalah cakupan dan fokusnya yang boleh dibilang terlalu sempit dan tidak aplikatif di instrument keuangan yang lain.
Sebagai contoh, seorang trader dan investor yang mempelajari analisa fundamental saham, ilmunya hanya dapat digunakan untuk melakukan analisa fundamental saham.
Padahal sebenarnya, instrument investasi dan keuangan tidak hanya saham. Masih ada market komoditi (oil, gold, coal, CPO, dsb), market forex (foreign exchange), dan market Cryptocurrency (Bitcoin, Etherium, Ripple, dsb).
Seorang trader dan investor yang hanya tahu analisa fundamental saham, tidak akan bisa berinvestasi di market-market yang lain selain saham. Karena ilmu yang digunakan untuk melakukan analisa juga berbeda.
Kita ambil contoh, market komoditi. Analisis fundamental komoditi meliputi analisa pasar (demand), analisa faktor-faktor produksi (supply), analisa musiman, analisa cuaca, analisa moneter dan kebijakan fiskal antar negara, dst.
Dalam berbagai kasus, analisis fundamental komoditi benar-benar tidak ada hubungannya dengan analisis fundamental saham. Benar-benar seperti bidang studi yang berbeda. Karena sama sekali “nggak nyambung”!
Hal ini berbeda dengan pengguna analisis teknikal saham. Seorang trader dan investor yang menggunakan analisis teknikal saham, pasti bisa juga bisa melakukan analisis teknikal komoditi, Forex dan Cryptocurrency.
Karena dasar-dasarnya sama, indikator analisis teknikal yang digunakan juga sama, cara dan metode analisisnya pun sama. Selama chart dan grafiknya tersedia dan bisa kita buka, maka kita bisa bebas melakukan analisa di market yang mana pun.
Hal ini membuat trader dan investor menjadi punya pilihan yang lebih banyak. Kalau bursa saham sedang tidak bagus, kita bisa pindah trading di market forex. Kalau Cryptocurrency lagi bagus-bagusnya, kita juga bisa ikut trading di market itu. Tidak terikat oleh satu jenis investasi saja.
Kekuatan Analisis Teknikal Saham #4: Lebih Akurat dan Presisi
Sebenarnya analisis fundamental saham adalah metode yang sangat bagus sekali. Meski begitu, namun ada satu kelemahan yang juga jarang sekali dibicarakan. Dan kemungkinan kelemahan ini juga “lupa” diajarkan oleh para “pakar” di luaran sana.
Kelemahan tersebut adalah analisis fundamental sebenarnya tidak akurat dan presisi dalam hal Market Timing.
Seperti yang sudah kita bahas di awal tadi, kalau kita mau profit konsisten di bursa saham, maka kita harus menjawab pertanyan-pertanyaan ini: Saham apa yang bagus untuk dibeli? Kapan waktunya beli? Kapan waktunya jual?
Analisis fundamental saham hanya menjawab satu dari tiga pertanyaan tersebut. Dengan analisis fundamental, kita memang tahu saham apa yang bagus untuk dibeli. Tapi sayangnya, kita tidak tahu kapan waktunya beli, dan kapan waktunya jual.
Itulah sebabnya, kita sering kali melihat saham yang (secara analisis fundamental saham) seharusnya bagus, tapi harganya malah turun terus. Karena meskipun saham itu memang bagus, tapi bukan berarti harus kita beli pada saat itu juga!
Ada waktu yang tepat untuk membeli saham yang bagus, dan ada waktu yang tepat untuk menjual saham yang jelek. Inilah yang disebut faktor Market Timing. Dan di faktor Market Timing inilah letak keunggulan dari analisis teknikal, yang tidak mampu dilakukan oleh analisis fundamental.
Jadi sekali lagi, saya merekomendasikan Analisis Teknikal untuk trading dan investasi saham, bukan karena analsis teknikal lebih baik daripada analisis fundamental. Namun karena analisis teknikal jauh lebih cocok bagi para trader dan investor perorangan (retail) seperti kita.
Kekuatan Analisis Teknikal Saham #5: Rahasia di Belakang Layar
Sejujurnya, selain karena alasan-alasan yang sudah kita bahas dalam tulisan ini. Sebenarnya masih ada alasan lain, kenapa saya tidak menyarankan analisis fundamental. Dan kenapa analisis teknikal adalah jenis analisis investasi saham yang lebih cocok buat kita.
Alasan-alasan yang sebenarnya masuk akal (dan sesuai dengan kenyataaan di lapangan), namun tidak dapat saya ungkapkan di ruang publik seperti dalam tulisan ini. Karena ini adalah hal-hal “di balik layar”, yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri, selama belasan tahun bekerja di lingkungan Bursa Efek Indonesia.
Jika Anda berminat untuk mengetahui rahasia ini, saya sudah menyiapkan beberapa video khusus, yang akan membahas semua hal ini. Video-video itu tersedia dalam satu paket TRANSIT Investing Masterclass (Basic).
Kabar baiknya lagi, untuk jangka waktu dan kuota terbatas, Anda bisa join di TRANSIT Investing Masterclass (Basic) secara GRATIS! Benar-benar tidak ada biaya sama sekali.
Cukup masukkan email Anda (yang paling sering dibuka), lalu tunggu email balasan dari sistem kami. Setelah itu, Anda bisa langsung mengakses semua video yang telah dipersiapkan, dan Anda akan tahu rahasia-rahasia yang saya maksud tadi!