Hello!
Pernah mendengar sebuah kisah tentang “Gajah dan Orang Buta”?
Kisahnya kurang lebih seperti ini…
Alkisah di sebuah negeri yang jauh, ada lima orang buta yang saling berteman baik. Dan siang itu, mereka sedang beristirahat, duduk-duduk dan bercengkrama di tempat yang biasa.
Kelima orang buta tersebut barusan mendengar sebuah kabar, bahwa raja telah mendatangkan seekor binatang aneh yang disebut “Gajah”. Sebelumnya mereka memang pernah mendengar nama binatang ini, tapi mereka sama sekali belum tahu bagaimana bentuk dan rupanya.
Karena didorong oleh rasa ingin tahu dan penasaran yang teramat sangat, akhirnya salah satu dari mereka berkata: “Mari kita berangkat ke alun-alun kota, dan mencari tahu seperti apa bentuk dan rupa binatang ini!”
Sesampainya di alun-alun kota, kelima orang buta tersebut akhirnya berhasil dipertemukan dengan binatang aneh tersebut.
Dan karena mereka tidak dapat melihat, untuk mengetahui bagaimana bentuk dan rupanya, mereka hanya dapat meraba-raba anggota tubuh dari Gajah tersebut.
Orang buta yang pertama, berhasil meraih belalai Gajah. Ia berkata: “Oh, ternyata Gajah itu bentuknya seperti ular!”
Orang buta yang kedua, meraba bagian samping tubuh Gajah. Ia berkata: “Oh, ternyata Gajah itu seperti tembok!”
Orang buta yang ketiga, posisinya berada di belakang Gajah, dan berhasil memegang ekornya. Ia berkesimpulan: “Oh, Gajah itu seperti tali!”
Orang buta yang keempat, yang tubuhnya paling pendek, memegang kaki Gajah. Ia berseru sambil keheranan: “Ternyata Gajah itu seperti batang pohon!”
Orang buta yang kelima, menyentuh telinga Gajah tersebut, dan dengan yakin menyimpulkan: “Gajah itu ternyata bentuknya seperti kipas yang lebar!”
Mendengar mereka semua punya pendapat yang berbeda tentang bagaimana bentuk dan rupa seekor Gajah, akhirnya lima orang buta tersebut saling berdebat.
Masing-masing merasa dirinya yang paling benar, dan yang paling mengetahui bagaimana bentuk dan rupa seekor Gajah.
Btw, Panggil Saja Saya: Ariz!
Perkenalkan, nama saya: Ariesz Pratama Putra. Tapi teman-teman dan para kolega biasa memanggil saya: Ariz! 🙂
Thank you for stoping by!
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca halaman ini!
TRANSITinvesting.com sebenarnya adalah sebuah blog pribadi. Sebuah wadah menuangkan inspirasi. Sebuah tempat berbagi informasi dan edukasi seputar investasi saham, Bursa Efek Indonesia dan Analisis Teknikal.
Kenapa Saya Mau Repot-repot Begini?
Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan (bahkan mungkin oleh Anda juga) adalah: Kenapa tidak trading sendiri saja?
First of all, let me get this straight.
Yes! Saya adalah seorang Private Fund Manager. Saya mengelola investasi dari dana pribadi dan beberapa klien terpilih.
(Untuk saat ini, saya sudah tidak menerima klien baru.)
Lalu kenapa saya mau repot-repot berbagai ilmu dan edukasi seperti ini?
Untuk menjawab pertanyaan berikutnya (kenapa saya mau repot-repot melakukan edukasi?), ada baiknya kita mengobrol tentang sebuah konsep Personality yang disebut sebagai: STIFIn.
Apa itu STIFIn?
Gampangnya, STIFIn adalah sebuah konsep personality assessment (tes kepribadian), yang membagi manusia ke dalam 5 kategori Mesin Kecerdasan (MK) dan 10 kategori Personality Genetic (PG).
Setiap Mesin Kecerdasan (MK) dan Personality Genetic (PG), punya cara yang unik tentang cara mereka memandang dunia, dan apa yang mereka cari dalam hidup ini (konsep Bintang Terang).
Sebagai contoh, orang dengan Mesin Kecerdasan (MK) type SENSING, akan merasa sukses jika ia menjadi orang yang kaya raya. Sukses secara materi adalah hal yang sangat penting baginya.
Lain pula dengan orang yang ber-type Mesin Kecerdasan (MK) THINKING. Orang-orang seperti ini, akan merasa sukses jika ia memiliki kekuasaan, atau menduduki jabatan yang tinggi.
Begitu pun dengan orang yang punya Mesin Kecerdasan (MK) type INTUITING. Ia baru merasa menjadi orang sukses, jika berhasil menciptakan sesuatu, atau melahirkan sebuah karya masterpiece.
Saya sendiri, sebagai orang yang memiliki Mesin Kecerdasan (MK) type Feeling, sangat berorientasi pada manusia (people focus). Dan saya akan merasa sukses, hanya jika saya berguna bagi orang lain.
Sebuah konsep sukses yang mungkin tidak dapat dipahami oleh Mesin Kecerdasan (MK) yang lain. Karena kami (MK type FEELING), adalah manusia yang tidak dapat hidup tanpa orang lain.
Itulah sebabnya, saya punya dorongan diri, serta hasrat yang kuat, untuk berbagi ilmu, mengobrol dan berdiskusi. Karena itulah kegiatan-kegiatan yang sangat disukai oleh manusia-manusia type FEELING.
Dan karena ilmu dan pengalaman yang saya miliki adalah seputar investasi, saham dan Bursa Efek Indonesia, maka itulah yang menjadi topik utama dari blog ini. 🙂
Investasi Saham dan Analisis Teknikal
Saya memulai karir saya di Bursa Efek Indonesia di tahun 2007. Ketika itu masih sebagai Assistant Broker-dealer (WPPE), di sebuah perusahaan sekuritas di Jakarta.
Dan di tahun yang sama pula saya mulai aktif berbagi, dan melakukan edukasi seputar investasi saham dan Bursa Efek Indonesia.
(Karena, sekali lagi, sharing dan mengobrol adalah kegiatan yang amat dijiwai oleh manusia type FEELING seperti saya. Hehehe)
Dan pada waktu itu, saya aktif di sebuah situs tanya-jawab yang bernama Yahoo Answers.
Di situs tersebut, saya telah menjawab lebih dari 400 pertanyaan seputar dunia keuangan, trading dan investasi saham. Bahkan sempat menjadi salah satu Top Contributor pada kategori tersebut.



Tidak dapat dipungkiri, bahwa dunia trading dan investasi adalah dunia yang sangat menarik bagi banyak orang.
Karena hanya dengan berinvestasi, kita dapat mencapai kebebasan finansial. Dengan berinvestasi, kita dapat merubah hidup kita menjadi lebih baik. Dan dengan berinvestasi, kita dapat memperoleh pemasukan yang rutin tanpa bekerja.
Kita dapat mencapai kemandirian, tanpa harus tergantung pada siapa-siapa. Kita dapat bebas mengejar passion kita. Kita akan punya banyak waktu untuk keluarga kita.
Dengan berinvestasi, kita dapat pensiun dengan nyaman, menikmati hidup dengan tenang, serta dapat fokus beribadah dengan hati yang damai.
Tapi Sayangnya Trading dan Investasi Tidak Semudah Itu
Namun begitu kita terjun ke dunia investasi saham, kita akan segera menemukan sebuah kenyataan hidup. Bahwa ternyata trading dan investasi saham, itu tidak semudah dan sesederhana yang diajarkan oleh para “pakar saham”.
Contoh misalnya…
Menurut teori analisis fundamental, katanya harga saham adalah cerminan perusahaan. Kalau perusahaan itu bagus, maka harga sahamnya pasti naik.
Tapi kenyataannya, kenapa banyak perusahaan yang kinerjanya bagus, tapi harga sahamnya malah turun terus?
Sedangkan perusahaan yang kinerjanya biasa-biasa saja, bahkan banyak juga perusahan yang jelek, tapi kenapa harga sahamnya malah naik gila-gilaan?
Saham bagus, harganya turun. Saham jelek, harganya malah naik. Kenapa analisis teknikal tidak sejalan dengan analisis fundamental?
Kalau Anda sudah trading atau investasi selama beberapa lama, Anda mungkin juga punya pertanyaan yang sama. Karena banyak sekali kita temuka “kejadian aneh”. Dimana realita di lapangan, ternyata tidak sesuai dengan teori yang diajarkan.
Belum lagi kalau kita bicara soal Market Timing dan penggunaan indikator saham.
Saham yang (menurut indikator) seharusnya naik, tapi kenapa begitu kita beli, harganya langsung turun?
Tapi anehnya (dan sialnya lagi), kenapa begitu sahamnya kita jual, harganya langsung naik lagi?!
Pakai analisis fundamental, salah.
Pakai analisis teknikal, salah juga.
Sahamnya dibeli, harganya langsung turun.
Tapi begitu dijual, harganya malah naik lagi!
Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa market begitu sulit diprediksi? Kenapa trading dan investasi kita hasilnya tidak memuaskan?
Apakah benar di Bursa Efek Indonesia memang ada yang mengatur dan mengendalikan? Sehingga trader dan investor seperti kita, tidak akan bisa profit konsisten di bursa saham?
Menurut pengalaman saya, semua pertanyaan-pertanyaan di atas muncul, karena kita tidak melihat bursa saham dan market secara utuh dan menyeluruh!
Bursa Efek Indonesia: Gajah dan Orang Buta
Kembali ke kisah yang tadi kita ceritakan di atas.
Jika bursa saham dapat kita ibaratkan sebagai seekor Gajah. Maka kebanyakan trader dan investor adalah seperti orang-orang buta, yang mencoba meraba-raba bagaimana bentuk dan rupanya!
Padahal untuk melihat bagaimana bentuk dan rupa seekor Gajah yang sebenanrya, maka kita harus melihatnya secara utuh dan menyeluruh. Bukan hanya dengan meraba bagian per bagian!
Begitu pula untuk dapat mengerti dan memahami apa yang terjadi di Bursa Efek Indonesia, dan bagaimana cara kerjanya, kita harus melihat segalanya secara keseluruhan.
Jangan hanya melihat market secara sepotong-sepotong, atau hanya sebagian-sebagian. Jangan pula mencari penjelasan dari sumber yang ilmunya hanya setengah-setengah.
Analisis teknikal dan analisis fundamental sebenarnya tidak saling bertentangan. Dua-duanya berguna, dan ada tempatnya. Karena keduanya punya porsi dan bagiannya masing-masing.
(Btw, jangan percaya kalau ada “pakar saham” yang mengatakan bahwa analisis teknikal/fundamental tidak berguna. Yang namanya orang lagi jualan kecap, tentu dia akan bilang bahwa kecap dia No.1! Hehehe)
Dan percayalah, ada penjelasan yang logis kenapa saham bagus, tapi harganya turun terus. Serta ada penyebab yang rasional, kenapa saham jelek, tapi harganya bisa naik gila-gilaan.
Untuk membantu Anda memahami bagaimana cara kerja bursa saham, apa yang terjadi di “balik layar”, serta apa yang membuat harga saham bergerak naik dan turun, saya sudah menyiapkan sejumlah artikel dan video tutorial. Dan semuanya sudah saya siapkan dalam sebuah paket TRANSIT Investing Masterclass (Basic).
Dan semuanya GRATIS! 🙂
Semoga informasi ini dapat membantu Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan yang selama ini ada di benak Anda. Entah itu tentang trading, investasi, maupun bursa saham.
