Panduan dan Dasar-dasar Investasi Saham Pemula

Hal yang paling mendasar, yang perlu diketahui dalam melakukan investasi saham pemula, adalah: Ada perusahaan yang nyata di balik setiap kode saham. Dan beli saham itu bukan seperti beli nomor undian, atau nomor togel!

Sekali lagi, ini adalah hal yang paling dasar, tapi yang justru paling sering dilupakan. Karena sebelum kita mulai membahas tentang trading dan investasi saham pemula, ada baiknya kita menyamakan persepsi terlebih dahulu.

Seperti yang kita ketahui, di luar sana ada banyak sekali “pakar”, yang semuanya menjanjikan kunci sukses dalam trading dan investasi.

Namun ironisnya, meskipun informasi yang beredar cukup banyak (dan mudah didapatkan), tapi masih banyak sekali trader dan investor yang kebingungan. Terutama para trader dan investor pemula.

Kenapa bisa begitu?

Karena informasi yang beredar (baik itu di group, blog, social media, bahkan Youtube), ternyata banyak sekali yang keliru, sepotong-sepotong, dan tidak lengkap.

(Hal ini persis seperti orang buta yang mencoba menuntun sesama orang buta. Seperti yang sudah kita bahas di sini!)

Akibatnya, semakin banyak belajar, kita bukannya malah semakin ngerti. Tapi justru semakin bingung, trading-nya semakin tidak percaya diri, dan keputusan investasinya semakin kacau. Karena banyaknya informasi yang saling bertentangan dan tidak sinkron!

Sebagai orang yang sudah melakukan edukasi pasar modal sejak bertahun-tahun yang lalu, saya menemukan banyak sekali kasus seperti ini. Dimana kerugian besar disebabkan oleh kurangnya informasi yang benar.

Itulah makanya, penting untuk kita mendapatkan informasi yang lengkap dan benar. Sehingga kita dapat mengambil keputusan dengan bijak, dan memperoleh profit konsisten.

Oleh sebab itu, sekarang kita akan mulai belajar dari hal-hal yang mendasar dulu. Dasar-dasar investasi saham pemula, yang benar-benar paling mendasar. Hal-hal yang justru diremehkan dan tidak banyak dibahas oleh para “pakar” di luaran sana.

Kita akan mulai dari dari…

Investasi Saham Pemula: Saham Itu Sebenarnya Apa Sih?

Dasar dasar Investasi Saham Pemula - Belajar Investasi Saham dan Analisis Teknikal Dengan Strategi TRANSIT InvestingPin

Gampangnya, saham adalah kepemilikan kita terhadap sebuah perusahaan. Dan selembar saham adalah sebuah bukti, bahwa kita punya secuil kepemilikan di perusahan tersebut.

Jadi kalau misalnya kita punya 1 lot (1 lot = 100 lembar) saham BBRI (Bank Rakyat Indonesia, Tbk). Itu artinya kita punya secuil Bank Rakyat Indonesia.

Inilah hal yang paling dasar, tapi justru yang paling sering dilupakan oleh kebanyakan trader dan investor.

Ingat! Saham bukan sekedar kode 4 huruf, yang diperjualbelikan dengan harga tertentu di Bursa Efek Indonesia.

Karena di balik setiap saham, ada perusahaan yang nyata. Di balik setiap kode 4 huruf itu, ada perusahaan yang memiliki aset, hutang piutang, karyawan, juga supplier, dan customer.

Seperti yang selalu diungkapkan oleh Warren Buffett: Sang Maestro Analisis Fundamental Saham, ketika kita membeli saham, itu artinya kita membeli perusahaan. Jadi beli saham itu bukan seperti beli togel atau nomor undian. Dan jelas BUKAN sarana untuk cepat kaya!

Apa dan Siapa yang Menentukan Harga Saham?

Nah, karena membeli saham sejatinya adalah membeli perusahaan, maka itu berarti harganya pun tergantung dari kualitas perusahaan yang ada di baliknya.

Karena pada dasarnya, membeli saham tidak jauh berbeda dengan kalau kita hendak membeli barang lainnya. Harga barang tersebut akan ditentukan oleh (persepsi terhadap) kualitas barangnya.

Sebagai contoh, misalnya katakanlah kita hendak membeli sebuah Handphone.

(Oke… Oke… Membandingkan beli Handphone dengan beli saham, memang bukan contoh analogi yang sempurna. Tapi coba diikuti saja dulu penjelasan berikutnya!)

Di pasaran, ada beragam merk Handphone, dengan berbagai kualitas dan spesifikasi. Semakin (dianggap) bagus kualitasnya, dan semakin canggih spesifikasinya, maka harga Handphone itu juga semakin mahal.

Berlaku juga sebaliknya. Handphone dengan kualitas rendah, dan spesifikasi level bawah, maka harganya juga akan semakin murah.

Saham juga sebenarnya begitu. Tidak jauh berbeda.

Di Bursa Efek Indonesia, ada beragam saham dan perusahaan. Masing-masing dengan kualitas dan spefikasi yang berbeda-beda. Dan spesifikasi sebuah perusahaan, tertera dalam sebuah dokumen yang disebut: Laporan Keuangan (LK).

Jadi ketika kita membaca Laporan Keuangan sebuah perusahaan, maka kita sebenarnya sedang membaca spesifikasi perusahaan tersebut. Bagaimana kualitas perusahaan itu, seberapa bagus sahamnya, dan berapa harga wajarnya.

Sesederhana itu.

Kenapa Harga Saham Bisa Naik/Turun?

Perbedaan utama antara membeli saham dengan membeli Handphone adalah, spesifikasi Handphone tidak akan berubah. Sedangkan spesifikasi perusahaan (saham) justru SELALU DAN TERUS berubah.

Harga Handphone tidak banyak berubah, karena spesifikasinya memang tidak berubah. Handphone canggih akan selalu lebih mahal daripada Handphone yang kurang canggih.

Sedangkan perusahaan tidak begitu. Spesifikasi perusahaan, spesifikasi saham SELALU DAN TERUS berubah. Itulah sebabnya, harganya pun juga SELALU DAN TERUS berubah.

Dengan membaca laporan keuangan perusahaan, dari tahun ke tahun (atau dari kuartal ke kuartal), kita dapat mengetahui bagaimana perubahan spesifikasi dan kualitas perusahaan tersebut.

Apakah kualitas perusahaan tersebut meningkat? Apakah kualitasnya malah semakin menurun? Atau justru tidak banyak berubah?

Saham yang 3 bulan lalu kelihatan bagus, belum tentu masih bagus 3 bulan kemudian. Begitu pun dengan saham yang hari ini kelihatan jelek dan suram, bisa jadi besok malah berubah menjadi prospektif dan menjanjikan.

Sekali lagi, karena spesifikasi perusahaan, spesifikasi saham SELALU DAN TERUS berubah. Sehingga harganya juga SELALU DAN TERUS berubah.

Gampangnya, harga saham akan sesuai dengan spesifikasi dan kualitas perusahaan tersebut.

Kalau kualitas perusahaannya naik, maka harga sahamnya juga naik. Sebaliknya, kalau kualitas perusahaannya turun, maka harganya juga akan ikut turun.

Ketika Harga Tidak Sesuai “Kualitas”

Sampai disini, mari kita rangkum sebentar apa-apa saja yang sudah kita bahas dari awal.

Pertama, kita tahu bahwa membeli saham adalah membeli perushaaan. Membeli saham bukan seperti membeli togel atau nomor undian. Saham BUKAN sarana untuk cepat kaya!

Kedua, kita tahu bahwa harga saham tergantung dari spesifikasi dan kualitas perusahaannya. Dan kualitas perusahaan tersebut, dapat kita ketahui dari membaca Laporan Keuangan (LK).

Ketiga, kita juga tahu bahwa kualitas perusahaan SELALU DAN TERUS berubah, dari waktu ke waktu. Dari tahun ke tahun, dari bulan ke bulan.

(Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrim, kualitas dan prospek perusahaan dapat berubah dari hari ke hari.)

Itulah sebabnya harga saham juga ikut berubah, mengikuti perubahan spesifikasi, kualitas dan prospek perusahaannya. Dan perubahan harga tersebut kita pantau dengan bantuan chart dan grafik analisis teknikal.

Secara teori, perusahaan yang kualitasnya semakin bagus, maka harganya akan naik. Sedangkan perusahaan yang kualitasnya semakin jelek, maka harganya juga akan semakin turun.

Sekali lagi, itu kan secara teori. Tapi masalahnya, kenyataannya justru tidak selalu begitu.

Karena sering kali kita menemukan, ada perusahaan yang kualitasnya bagus, tapi kenapa harga sahamnya malah turun?

Sedangkan ada juga perusahaan yang kualitasnya jelek, tapi harga sahamnya bisa meroket, terbang, dan naik gila-gilaan?!

Nah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita perlu memahami apa yang disebut Alur dan Siklus Pergerakan Harga!

Rahasia Alur dan Siklus Pergerakan Harga di Bursa Efek Indonesia

Satu rahasia yang tidak banyak diketahui orang adalah, ada satu pola dan siklus pergerakan harga, yang terjadi di semua saham-saham yang ada di Bursa Efek Indonesia.

Faktanya, pola dan siklus ini tidak hanya ada di Bursa Efek Indonesia. Tapi juga terjadi di semua bursa di seluruh dunia. Amerika, Eropa, Asia dan Indonesia.

Bahkan pola dan siklus ini sudah ada sejak 130 tahun yang lalu! Ketika orang-orang masih naik kereta kuda dan mobil belum diciptakan.

Pola yang selalu terbukti berkali-kali. Siklus yang selalu terulang kembali, lagi dan lagi. Selama lebih dari seratus tahun!

Sejak zaman Wall Street masih menggunakan kapur dan papan tulis, sampai ke era komputer. Bahkan pola dan siklus yang sama, masih terjadi juga era internet sekarang ini!

Meski zaman terus berubah. Meski teknologi terus bertambah maju. Meski bursa terus berkembang. Namun pola dan siklus ini tetap sama. Dan selalu terbukti benar. SELALU!

Pola dan siklus inilah yang saya sebut sebagai Alur dan Siklus Pergerakan Harga.

Dan untuk menambah pemahaman kita tentang Alur dan Siklus ini, saya sudah membuatkan sejumlah video tutorial.

Alur dan siklus inilah yang akan kita bahas di TRANSIT Investing Masterclass (Basic). Dimana kita akan sama-sama membahas berbagai rahasia penting yang WAJIB Anda ketahui sebagai investor pemula. Termasuk juga bagaimana cara menggunakan indikator analisis teknikal dengan benar!

Bagaimana persisnya Alur dan siklus ini? Kenapa ada saham yang bagus, tapi harganya turun terus? Lalu kenapa ada saham yang jelek, tapi harganya tetap naik gila-gilaan?

Sebenarnya ada rahasia apa dibalik ini semua? Apakah ada hubungannya dengan FAKTOR-X dan bandarmology?

(Yes! Memang ada hubungannya dengan bandar saham. Tapi tidak seperti yang digembor-gemborkan sebagian “pakar”. Bahkan analisis mereka sering kali melenceng jauh dari kenyataan!)

Sebenarnya apa rahasianya? Bagaimana caranya supaya kita dapat meraup keuntungan dari pola dan siklus ini?

Dan yang lebih penting lagi, bagaimana strategi langkah demi langkahnya, supaya kita dapat profit konsisten di Bursa Efek Indonesia?

Kabar baiknya, untuk jangka waktu dan kuota terbatas, biaya untuk join di TRANSIT Investing Masterclass (Basic) adalah GRATIS! Anda tidak perlu bayar sepeser rupiah pun.

Anda cukup melakukan registrasi, kemudian sistem kami akan mengirimkan link untuk mengakses video tutorialnya, dan Anda bisa langsung mulai belajar!

Btw... jika Anda menyukai artikel ini, boleh tolong share?